HOT Banget

Thursday 31 December 2015

Ini Dia 8 Cara Membangun Kerjasama Tim yang Kompak dan Solid

Advertisement
.
8 Cara Membangun Kerjasama Tim yang Kompak dan Solid – Dalam suatu organisasi apapun, akan selalu diharapkan terciptanya tim kerja dengan kerjasama yang kompak nan solid. Tak hanya efektif, kerjasama tim yang kompak dan solid juga akan menciptakan suatu pertumbuhan positif di dalam organisasi. Kalau dalam organisasi bisnis, tim kerja yang kompak dan solid akan mampu mendorong perusahaan untuk mengimbangi atau bahkan mengalahkan para pesaingnya, baik dari segi penjualan, investasi, inovasi produk, dan sebagainya. Isu mengenai kerjasama tim yang buruk, tidak kompak dan tidak solid memang selalu menjadi momok bagi para manajer, atasan, dan para owner bisnis.

Seperti yang anda ketahui juga, tidak akan ada satupun dampak positif yang dapat dirasakan dengan adanya kerjasama tim yang buruk. Boro-boro dampak positif, malah dampak negative yang ada.

Ada banyak penyebab kenapa suatu tim kerja yang telah anda bangun tidak memiliki kerjasama yang baik, dan yang paling sering terjadi adalah karena adanya konflik di dalam tim itu sendiri, tidak ada rasa saling menghormati, tidak ada kepercayaan, dan masih banyak lagi.

Sebagai seorang atasan, manajer, atau owner perusahaan, anda tentu saja sangat menginginkan tim anda bekerjasama dengan kompak dan solid. Tapi, apa dayalah jika kenyataannya malah berkebalikan. Namun begitu, bukan berarti anda tidak dapat memperbaikinya. Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk membangun kerjasama tim seperti yang anda harapkan. Nah, cara apa sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini.

Sebelumnya, baca juga: Cara memotivasi karyawan agar bekerja lebih maksimal.

8 Cara Membangun Kerjasama Tim yang Kompak dan Solid
Tujuan Yang Jelas
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah dengan menentukan tujuan secara spesifik, untuk apa tim tersebut dibentuk? Atau misalnya pada divisi penjualan, berapa target penjualannya? Siapa yang ditargetkan? Hal ini sangat berguna bagi tim kerja untuk mengetahui di titik mana mereka harus mencapai target? Dengan begitu mereka secara jelas dapat mengkomunikasikan strategi-strategi yang akan dilakukan antar anggotanya.

Jika di dalam suatu tim tidak terdapat tujuan yang jelas, bagaimana mereka akan menjalankan tugasnya, bagaimana mereka akan mengkomunikasikan strategi-strateginya. Bisa jadi mereka akan menggunakan keegoisannya untuk menjalankan tugasnya karena tidak memiliki tujuan yang jelas. Tujuan bagaikan pedoman, jadi jangan biarkan tim anda buta akan pedoman yang jelas.

Pelatihan dan Perintah Yang Jelas
Pelatihan dapat mengharmoniskan hubungan antar karyawan, alhasil dapat pula membangun kerjasama tim yang kompak dan solid. Khususnya bagi karyawan junior, transfer ilmu dari para karyawan senior dapat membuat mereka merasa diperhatikan dan lebih mengenal tentang tanggung jawab yang mereka pikul. Dalam pelatihan, harus ada pelatihan yang intens sehingga akan tercipta pula komunikasi yang baik. Karyawan junior dan senior akan sama-sama saling mengenal lebih dekat, dan ini sangatlah baik.

Selain itu, ketika ada karyawan junior atau karyawan baru, maka berilah mereka perintah yang jelas agar mereka cepat beradaptasi pada lingkungan kerja. Misalkan, perintahkan kepada mereka apa yang harus dilakukan, apa yang harus dicapai, apa tanggungjawabnya, dan sebagainya. Bisa anda bayangkan sendirikan jika dalam suatu tim ada salah satu anggota yang tidak mengerti akan tanggungjawabnya, tentu akan menghambat kinerja tim tersebut.

Kondisi Kerja Yang Stabil
Kondisi kerja juga turut menjadi faktor yang dapat memperkuat kerjasama tim. Tidak jarang karyawan akan merasa nyaman jika lingkungan kerjanya stabil dan kondusif. Misalkan, jika perusahaan anda adalah leader di industry tersebut, bisa jadi karyawan akan merasa bangga dengan kondisi yang terjadi. Hal ini akan meningkatkan motivasi mereka untuk tetap mempertahankan kebanggaannya itu, apalagi jika mereka ikut berkontribusi dalam menjadikan perusahaan sebagai leader di industry yang dimasukinya.

Berbeda jika kondisi kerja mereka tidak stabil, misalkan ada ancaman PHK masal, perusahaan kalah dengan para pesaing, terancam bangkrut, kena masalah hukum, dan sebagainya. Jangankan meningkatkan kerjasama tim, semangat pun mereka akan minim sekali.
Advertisement


Budaya Saling Menghormati dan Saling Percaya
Adanya rasa saling menghormati dan percaya akan menciptakan hubungan yang harmonis di dalam tim, dan akhirnya juga akan membentuk kerjasama tim yang solid. Sekecil apapun rasa hormat dan percaya, pasti akan berdampak pada keharmonisan, jadi jangan ragu untuk memulainya. Ada banyak yang bisa anda lakukan untuk menciptakan hal ini. Contoh, untuk menciptakan rasa hormat anda dapat memberikan apresiasi berupa hadiah atau pengakuan jika karyawan anda melakukan hal yang hebat, atau bisa juga dengan tetap menghargai usahanya jika mengalami ketidakberhasilan.

Begitu pula dengan rasa saling percaya, dengan kompetensi karyawan yang anda miliki maka anda seharusnya tak ragu-ragu lagi menugasi karyawan untuk mengerjakan tanggungjawab, mendelegasikan, dan mengutus si karyawan. Di awal rekrutmen, seharusnya anda sudah memilih karyawan terbaik sesuai kebutuhan anda. Dengan begitu, antar anggota tim pun akan saling mempercayai dengan kompetensi masing-masing anggota.

Baca juga: Cara merekrut karyawan yang berkualitas tinggi.

Selalu Terbuka Terhadap Ide – Ide Yang Baru
Ada kalanya anggota tim memiliki pemikiran-pemikiran atau ide yang menurut mereka yang terbaik untuk dilakukan. Ketika seorang karyawan mengungkapkan idenya kepada anda, di sini anda harus terbuka kepadanya. Dengarkanlah ide mereka, jika ide tersebut memang positif untu dicoba, kenapa tidak? Tapi, jika menurut anda ide tersebut kurang begitu baik, juga tak perlu dipaksakan untuk dicoba. Berilah penjelasan sejelas-jelasnya kepada karyawan tersebut, di sini malah akan tercipta komunikasi yang baik pula.

Ini berlaku untuk semua karyawan, jangan membeda-bedakan antar karyawan sendiri, artinya berilah kebebasan untuk semua karyawan dalam memberikan ide mereka, gagasan, terobosan, dan strategi-strategi, serta inovasi baru. Kalau perlu, ajaklah semua karyawan anda untuk memberikan masukan dan ide-ide mereka, pastikan kepada mereka untuk tidak takut dalam menyampaikannya.

Perusahaan Harus Mendukung
Untuk menciptakan kerjasama tim yang kuat, anda tidak bisa hanya mengandalkan anggota tim saja. Namun, anda sebagai atasan yang mewakili perusahaan atau yang memiliki perusahaan, haruslah dengan segenap tenaga mendukung terciptanya kerjasama tim yang baik. anda bisa melakukan hal ini dengan membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong terciptanya kerjasama tim. Misalnya, anda sudah tahu bahwa salah satu faktor yang bisa menciptakan kerjasama tim yang kompak adalah dengan memberikan kebebasan dalam menyampaikan ide, maka di sini anda harus mencoba mengimplikasikan hal itu, bukannya malah menutupnya.

Intinya, anda harus memfasilitasi apa yang bisa membantu untuk membentuk kerjasama tim. Janganlah hanya mengharapkan namun anda tidak memfasilitasinya, kan lucu kalau begitu? Misalnya lagi, agar rapat tim bisa berjalan dengan baik, maka harus ada tempat yang nyaman dan kondisi yang baik. dengan begitu sewajarnya perusahaan haruslah menyediakan dan mengusahakan fasilitas tersebut, iya kan?

Buat Kegiatan Di Luar Pekerjaan
Nah, ini mungkin yang akan menjadi hiburan bagi semua pihak. Kegiatan di luar pekerjaan, artinya suatu kegiatan yang lepas dari beratnya beban bekerja, tingginya tekanan pekerjaan, dan stresnya pekerjaan. Ada banyak cara untuk melakukan hal ini, seperti wisata bersama, makan malam bersama, mengadakan pesta, dan lain-lain. Hal ini baik untuk dilakukan setidaknya 2 atau 3 kali dalam setahun, atau bisa juga setelah proyek-proyek tertentu sudah terselesaikan.

Jadilah Pemimpin Yang Bijaksana
Sosok pemimpin bagi seorang bawahan tentu sangatlah penting. Bisa jadi, baik buruknya seorang karyawan merupakan cerminan dari gaya memimpin seorang atasan. Bos, atasan, atau pemimpin itu bagaikan seorang pembimbing dan sutradara, juga berwenang mengambil, merumuskan, mengeluarkan, dan membuat keputusan, kebijakan, peraturan, dan prosedur.

Apa yang dicanangkan oleh pemimpin, maka pemimpin pulalah yang harus memberikan contoh kepada para karyawan. Misalkan, pemimpin membuat peraturan tapi malah melanggarnya, merumuskan strategi tapi malah tidak menjalankan strategi. Bukankah aneh kalau begitu? Bisa-bisa malah jadi berantakan kerjasama tim tersebut. So, jadilah pemimpin yang bijaksana!

Selanjutnya: Cara mempertahankan karyawan berbakat agar tidak pergi dari perusahaan.
----
Oke, itulah ulasan tentang 8 cara membangun kerjasama tim yang solid dan kompak. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan membantu anda dalam menciptakan kerjasama tim yang baik seperti yang anda harapkan selama ini. Thanks.
Advertisement
.

No comments:

Post a Comment

Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.