HOT Banget

Tuesday 19 January 2016

Negosiasi Gaji Untuk Fresh Graduates? Begini Caranya

Advertisement
.
Negosiasi Gaji Untuk Fresh Graduates? Begini Caranya – Kuliah sudah selesai, ada yang fokus ke bisnisnya ada pula yang fokus cari pekerjaan. Semuanya baik, ada kurang dan ada lebih untuk masing-masingnya. Kalau anda lebih menyukai menjadi karyawan, saat ini pasti anda sedang dipusingkan dengan pekerjaan, cari kerja di mana nih? Gaji di sana berapa ya? Di mana nih yang gajinya gedhe? Macem-macem deh pikirannya, dan itu wajar banget bagi fresh graduate seperti anda. Impikanlah pekerjaan seperti impian anda selama ini, yang penting masih logis dan sesuai dengan tingkatan anda saat ini sebagai fresh graduate. Dalam dunia karir, yang sering menjadi fokus utamanya adalah di mana dan berapa, di mana kerjanya dan berapa gajinya?

Kalau masalah di mana kerjanya? Anda dengan mudah bisa mengaturnya tergantung minat anda, apakah di kota asal? Atau mau merantau? Di semua kota saat ini memiliki peluang kerja yang bagus, walaupun kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya masih menjadi primadona. Tapi yang akan kita bahas saat ini bukan masalah di mana anda bekerja, namun lebih fokus ke bagaimana anda bernegosiasi gaji sebagai fresh graduate.

Dengan perbandingan proporsional sesuai bidang kerjanya, hampir tidak mungkin gaji fresh graduate lebih besar dari senior-seniornya, akan butuh waktu untuk sejajar atau mencapai level gaji tersebut, itu sudah wajar dan anda harus paham akan hal tersebut. Setiap perusahaan mungkin memiliki standar gaji yang berbeda-beda, tapi bukan berarti anda otomatis akan ikut standar tersebut. Gaji anda bisa lebih bisa kurang dari standar perusahaan, di sini lah anda harus pintar-pintar bernegosiasi gaji!

Agar gaji anda sesuai dengan standar perusahaan atau standar profesi, anda harus memiliki strategi negosiasi yang tepat ketika wawancara. Permintaan gaji yang terlalu tinggi, menyebabkan perusahaan enggan mengajak anda untuk bergabung, sebaliknya jika anda meminta gaji terlalu rendah, mungkin akan ada penyesalan di kemudian hari. Nah, inilah kenapa anda harus tahu bagaimana negosiasi gaji bagi fresh graduate. Lalu apa solusinya? Untuk negosiasi agar mendapatkan gaji terbaik bagi fresh graduate, anda dapat melakukan beberapa cara berikut ini:

Sebelumnya, baca juga: Bisnis yang cocok untuk mahasiswa dan pelajar.

Negosiasi Gaji Untuk Fresh Graduates? Begini Caranya
Cari Data Sebanyak-banyaknya
Sebelum anda datang melakukan wawancara, anda wajib mengetahui standar gaji yang sesuai dengan profesi. Dalam hal ini anda perlu melakukan riset, sesuaikan dengan fresh graduate jenjang pendidikan anda (S1, D3, D1…) dan jurusan anda (Akuntansi, Manajemen, Pertambangan, Ilmu computer, dsb), serta sesuaikan dengan posisi yang anda incar. Hal ini sangat berguna sebagai referensi ketika anda melakukan negosiasi nantinya.

Ada banyak cara ketika anda ingin mencari data gaji, yang paling mudah adalah dengan memanfaatkan internet. Anda bisa searching di mesin pencari seperti Google, Yahoo, atau Bing, atau bisa juga anda langsung mengakses website-website yang menyediakan informasi gaji, saat ini banyak sekali wensite semacam itu. Kalau anda ingin data gaji yang lebih akurat, anda bisa cari data di lembaga-lembaga resmi seperti di Universitas anda, ikatan alumni, atau asosiasi profesi.

Jangan Pernah Bilang “Terserah”
Mungkin anda ingin terlihat polos atau penurut dengan bilang “terserah pak/bu saya mau digaji berapapun”. Tapi sebenarnya kata tersebut sungguh terlarang anda ucapkan ketika negosiasi gaji. Pertama, bagaimana jika gaji yang ditawarkan si interviewer jauh dibawah standar? Walaupun anda fresh graduate yang mungkin ingin mencari pengalaman, tapi jika gaji jauh dari standar, apa anda masih ingin menerimanya? Ini adalah masa depan anda, sebisanya hindari berkata “terserah”.
Advertisement


Kedua, dengan anda mengatakan “terserah”, interviewer akan menilai anda seseorang yang memiliki kepercayaan diri kurang, atau bisa juga anda akan dinilai sebagai seseorang yang tidak memiliki pendirian dan standar untuk diri anda sendiri. Sebagai pengingat saja, perusahaan yang baik tidak akan pernah merekrut karyawan lembek yang mengatakan kata “terserah”.

Jangan lewatkan: Ciri-ciri lowongan kerja palsu, hati-hati penipuan.

Hindari Menyebut “Jumlah” Terlebih Dahulu
Sebelumnya anda memang sudah mencari data mengenai gaji yang cocok bagi fresh graduate seperti anda. Tapi ketika anda ditanya “kamu mau gaji berapa?”, anda tak perlu menjawabnya dengan suatu jumlah terlebih dahulu, biarkan si interviewer menawarkan angka kepada anda terlebih dahulu. Jika anda menyebut jumlah gaji terlebih dahulu, dan ternyata gaji yang anda minta tersebut dibawah perkiraan si interviewer, maka mereka umumnya akan diam dan langsung menyetujuinya.

Berikut beberapa bentuk percakapan yang dapat menghindari penyebutan angka terlebih dahulu yang saya kutip dari jobsdb.com [1] :

Berapa gaji terakhirmu? “Sebelum ini saya belum pernah bekerja (atau “Job desc pekerjaan baru ini berbeda dari pekerjaan lama saya” kalau kamu sudah pernah bekerja). Mungkin Bapak/Ibu bisa menyebutkan range gaji yang ditawarkan berdasarkan penilaian Bapak/Ibu setelah wawancara dan membaca CV saya?”

Berapa gaji yang kamu harapkan? “Saya tertarik melamar di perusahaan ini untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion saya. Oleh karena itu, saya yakin gaji yang diberikan perusahaan akan sesuai dengan range gaji untuk posisi ini.”

Saya harus tahu berapa gaji yang kamu minta, supaya bisa memberimu penawaran. Bisakah kamu memberikan rentang gaji? “Saya menghargai jika Bapak/Ibu memberikan penawaran berdasarkan gaji yang diberikan untuk posisi ini, jadi kita bisa mulai tawar-menawar dari sana.”

Mengapa kamu tidak mau menyebutkan gaji yang diinginkan? “Saya rasa Bapak/Ibu yang mengetahui berapa sebaiknya gaji untuk posisi ini dan hal itu adalah informasi yang penting untuk saya ketahui.”

Kemukakan Alasan yang Tepat Atas Permintaan Gaji Anda
Kalau kamu sudah ditawari gaji dengan jumlah tertentu dan ternyata di bawah standar dan ekspektasimu, sudah tentu anda tak boleh langsung menerimanya. Anda harus berdiskusi dan melakukan tawaran untuk menaikkan gaji sesuai dengan standar, dalam hal ini anda harus mengungkapkan alasan-alasan yang baik dan terkesan professional.

Anda bisa menggunakan hasil riset data gaji sebagai alasannya, atau bisa juga anda menggunakan perhitungan-perhitungan sebagai alasannya, misalkan perhitungan kebutuhan makan, transportasi, inflasi, tabungan, dan sebagainya.

Fleksibilitas Dalam Bernegosiasi
Negosiasi gaji bukanlah perang antara kamu dan interviewer, artinya permintaan gaji yang anda ajukan tidak harus anda menangkan, ada kalanya anda harus menunjukkan sikap fleksibilitas jika komponen lain dapat menunjang kurangnya gaji, misalnya uang lembur, komisi, hari libur, pengembangan SDM, bonus tahunan, fasilitas-fasilitas pribadi, tunjangan asuransi, dan banyak lagi.

Sekiranya anda merasa bahwa perusahaan tidak dapat memberikan gaji seperti yang anda inginkan, diskusikanlah komponen-komponen lain tersebut, jangan hanya fokus kepada gaji bulanan saja. Apalagi anda sebagai fresh graduate, pengembanagn SDM mungkin akan bermanfaat sekali.

Akhirnya, setelah segala upaya anda lakukan untuk negosiasi gaji, kini saatnya anda memberikan keputusan, terima atau tolak? Jika anda menolak karena permintaan gaji yang tidak bisa dipenuhi oleh perusahaan dan komponen lain yang tidak mendukung, tetap bersikap positif serta hargai tawaran yang mereka berikan.

Selanjutnya: Tips mengatasi lingkungan kerja yang tidak nyaman.
----
Referensi:
[1] http://id.jobsdb.com/id-id/articles/negosiasi-gaji-fresh-graduate

Itulah beberapa cara negosiasi gaji untuk fresh graduates yang bisa anda coba agar gaji anda layak dan tidak ada penyesalan di kemudian hari. Semoga beruntung. Thanks.
Advertisement
.

No comments:

Post a Comment

Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.