HOT Banget

Thursday 9 November 2017

Pentingnya Memberi Waktu Istirahat Yang Cukup Untuk Karyawan Kamu

Advertisement
.
Pentingnya Memberi Waktu Istirahat Yang Cukup Untuk Karyawan Kamu – Ada kata bijak yang mengatakan bahwa “tak capek pun perlu istirahat”, kata tersebut memang sangat benar adanya. Sebagai manusia normal, wajar jika rasa capek itu muncul, terlebih lagi jika capek tersebut muncul karena bekerja yang memiliki tanggungjawab tersendiri, maka istirahatlah yang cukup.

Memaksakan tenaga untuk bekerja, lebih sering tidak menghasilkan efek yang baik. Bahkan, justru tidak hanya berdampak pada kualitas kerja, namun juga berdampak pada kondisi fisik serta mental seseorang. Bagi kalian yang merupakan karyawan atau karyawati, mengatur waktu istirahat memang perlu melihat-lihat kebijakan dari perusahaan, saya yakin kadang kala kalian pasti terpaksa memaksakan tenaga untuk bekerja, benar tidak?

Beda lagi jika posisi kalian saat ini adalah pembuat kebijakan, maka jangan asal membuat peraturan terkait istirahat karyawan, termasuk cuti, izin, dan sebagainya. Bisa jadi peraturan yang kamu buat bagus untuk kamu, tapi belum tentu untuk karyawan karyawati dari perusahaan yang kamu pimpin.
Istirahat yang tidak cukup setidaknya akan mempengaruhi dua hal, yaitu kualitas kerja dan dampak fisik serta mental dari karyawan/i.

Baca juga: Bagaimana caranya menjadi pemimpin yang baik.

Pentingnya Memberi Waktu Istirahat Yang Cukup Untuk Karyawan Kamu

Dampak Istirahat yang Tidak Cukup
Dari segi kualitas kerja, bisa kalian bayangkan sendiri ketika seseorang bekerja dengan kondisi kecapean, penuh tekanan, atau bahkan dalam kondisi mengantuk, tentu saja hasil pekerjaan sangat rentan akan kesalahan-kesalahan. Dan yang perlu diperhatikan pula adalah batasan setiap orang yang berbeda-beda di mana setiap kecapean dan tekanan tersebut akan mempengaruhi seseorang dengan berbeda pula.

Sedangkan dari sisi fisik dan mental, tentu kecapean kerja dapat membuat sakit seseorang yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi kualitas kerja. Dan yang sangat berbahaya adalah jika mental seseorang sudah memburuk karena bekerja terlalu capek. Penyakit mental condong dimulai dari batin, misalnya batin-batin negatif seperti “duh, kok kerjaan gak selesai-selesai”, “kapan saya istirahatnya”, bla bla bla.

Jika penyakit mental seperti ini sudah terjangkiti, pada akhirnya akan mempengaruhi semangat dalam bekerja. Jika semangat sudah menurun seperti itu, lalu bagaimana mereka akan berperan apik dalam pengembangan bisnis kamu? Oleh karena itu, kamu sebagai atasan wajib memastikan bahwa karyawan kamu memiliki waktu istirahat yang cukup. Bagaimana caranya? Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahuinya:

Jeda Istirahat yang Cukup di Hari Kerja
Di perusahaan swasta di indonesia, jam kerja normal dalam satu hari adalah 9 jam, dimulai dari jam 8 hingga jam 5 sore dengan waktu istirahat normalnya selama 2 jam. Nah, waktu istirahat dua jam ini, menurut saya pribadi sudah sangat ideal, jadi jam kerja efektifnya dalam satu hari hanya 6 jam. Waktu dua jam ini bisa kamu bagi menjadi dua sesi, sesi pertama jelas ketika istirahat siang, idealnya mulai jam 11.30 hingga 13.00, kemudian istirahat kedua dimulai jam 15.00 sampai 15.30.

Pada dasarnya, waktu istirahat ini jamnya bisa kamu flexsibelkan, yang penting cukup saja, jika tidak bisa memberi waktu istirahat dua jam, minimal ya 1,5 jam. Yang jelas, hindari memberikan waktu istirahat yang kurang spesifik, contohnya adalah memberikan jam istirahat ketika adzan dhuhur tiba, lhah adzan ini waktunya tidak menentu, yang pada akhirnya akan mengurangi jam istirahat efekti.
Advertisement

Jatah Cuti yang Adil dan Wajar
Sewajar-wajarnya jatah cuti adalah sebanyak 12 kali dalam satu tahun, menurut saya ini sudah paling minimal yang harus diberikan kepada para bawahan, termasuk kamu juga yang perlu istirahat cuti. Memang sih jika menurut penelitian, capek di hari ini tidak bisa diobati dengan istirahat di hari berikutnya. Tapi dengan adanya cuti yang cukup ini dapat merefresh kembali pikiran serta mental karyawan.

Tapi dengan syarat, jatah cuti harus kalian atur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak karyawan yang mengambil cuti di waktu berbarengan yang malah akan mengganggu kinerja perusahaan. Buatlah jatah cuti dengan membagi waktu dalam satu tahun menjadi dua semester, semester pertama mulai januari sampai juni dengan jatah cuti sebanyak 6 kali, dan semester dua adalah sisanya.

Buatlah peraturan bahwa cuti harus diambil dalam semester berkaitan, dan tidak bisa diganti di semester selanjutnya, serta dalam satu bulan maksimal cuti selama 2 kali. Dengan begitu, karyawan akan secara konsisten mengambil cuti dengan rentan waktu yang pas yang bisa merefresh pikiran dan mental mereka dengan efektif. Ini hanya saran saja, bisa kalian kondisikan sesuai kebutuhan dari perusahaan kamu.

Jangan Lupa Diberi Libur Mingguan
Selain cuti tersebut, jangan lupa untuk memberi jatah libur minimal 1 kali dalam satu minggu, jangan sampai ada yang belum libur dalam 1 minggu hari kerja, kenapa? Percayalah bahwa memaksakan tenaga untuk bekerja itu tidak baik. Jika pun harus ada yang tidak mendapat jatah libur dalam satu minggu, berilah kebijakan untuk mengganti liburnya di minggu berikutnya, setidaknya pikiran dan mental tidak terlalu terbebani oleh tekanan kerja.

Beri Waktu Libur di Hari-hari Khusus
Pernah melihat orang yang masih bekerja ketika hari raya idul fitri? Pasti sudah pernah dong, biasanya terjadi di supermarket ataupun di industri kuliner. Apa yang kalian rasakan ketika melihat mereka bekerja? Kalau saya agak kasian juga, seolah-olah mereka tidak memiliki keluarga saja untuk bersama-sama merasakan hari kemenangan mereka. Tapi, apa boleh buat jika itu memang tuntutan dari sebuah profesi, tanpa adanya mereka yang bekerja di hari khusus seperti itu, mungkin kita juga yang akan merasakan dampaknya.

Nah, jika seandainya kamu memiliki bisnis dimana harus membuka dan memperkerjakan karyawan di hari spesial seperti itu, hendaklah bijak dalam memilih siapa yang harus bekerja dan siapa yang bisa libur. Perhatikan beberapa faktor seperti: usia, kepentingan mereka jika memang sudah berkeluarga, masa mengabdi, dan lain-lain.

Jika saya, maka saya pasti akan memilih karyawan dengan pertimbangan 1) yang baru bergabung di perusahaan karena belum pernah merasakan kerja di hari libur spesial, 2) Ibu rumahtangga atau bukan, 3) sudah menikah atau belum, dll. Cobalah untuk mengusahakan kepentingan keluarga mereka terlebih dahulu ketimbang mementingkan ego kita untuk memperoleh laba, jika memang tidak ada yang bisa masuk kerja, ada baiknya jangan dipaksakan, biarlah mereka bercengkrama dengan keluarga mereka masing-masing.

Selanjutnya: Cara mempertahankan karyawan yang berbakat.
-----
Oke ya, itulah beberapa pembahasan dari saya terkait pentingnya memberi waktu istirahat yang cukup untuk karyawan kalian semuanya. Semoga pembahasan di atas bermanfaat dan memberikan wawasan baru. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.
Advertisement
.

No comments:

Post a Comment

Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.